Pola Makan Nabati Sehat Pangkas Risiko Serangan Jantung Hingga Seperempat
Depok, majalahinspira.com - Sejumlah penelitian besar, termasuk tinjauan sistematis dan meta-analisis terhadap studi kohort prospektif, menunjukkan bahwa mengadopsi pola makan berbasis nabati yang sehat dapat secara signifikan menurunkan risiko penyakit jantung iskemik (IHD), yang merupakan penyebab umum serangan jantung. Tinjauan yang mengumpulkan data dari banyak publikasi ini menemukan bahwa individu yang mengikuti pola makan vegetarian atau vegan menunjukkan pengurangan risiko penyakit jantung hingga 24% dibandingkan dengan non-vegetarian.
Temuan kunci lain dari penelitian ini adalah bahwa tindakan penggantian protein hewani olahan dengan makanan nabati tertentu memberikan dampak yang sangat kuat. Para peneliti mengidentifikasi bahwa mengganti daging olahan harian, seperti ham, bacon, atau sosis, dengan makanan nabati sehat seperti kacang-kacangan (nuts) atau lentil/legum harian, dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 25%. Selain itu, penggantian serupa juga menghasilkan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 20%.
Efektivitas diet vegetarian dan vegan dalam melindungi kesehatan jantung dijelaskan oleh profil nutrisi yang superior pada makanan nabati dibandingkan diet berbasis daging pada umumnya:
Profil Lemak yang Lebih Baik: Pola makan nabati umumnya memiliki kadar lemak jenuh dan kolesterol yang jauh lebih rendah (atau bahkan nol), yang merupakan faktor risiko utama penumpukan plak di pembuluh darah (aterosklerosis) penyebab serangan jantung.
Kaya Serat dan Antioksidan: Makanan nabati utuh (buah, sayur, biji-bijian, kacang-kacangan) kaya akan serat, magnesium, kalium, dan antioksidan (seperti polifenol dan fitonutrien). Serat larut, misalnya, terbukti efektif menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Senyawa Pelindung: Komponen seperti fitosterol yang ditemukan secara alami di buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh memiliki struktur yang mirip dengan kolesterol. Konsumsi fitosterol yang lebih tinggi terbukti menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2, karena membantu mengontrol gula darah dan mengurangi peradangan.
Meskipun diet nabati secara keseluruhan bermanfaat, para ahli menekankan bahwa kualitas makanan nabati sangat menentukan. Studi menemukan bahwa tidak semua makanan nabati sehat. Pola makan yang tinggi makanan nabati ultra-proses (Ultra-Processed Foods/UPFs), seperti beberapa pengganti daging nabati yang tinggi natrium, lemak, dan aditif buatan, justru dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovardiovaskular hingga 7% dibandingkan dengan makanan nabati utuh atau minimal diproses.
Oleh karena itu, kunci untuk menuai manfaat perlindungan jantung adalah berfokus pada pola makan nabati yang sehat, yang sebagian besar terdiri dari biji-bijian utuh, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan minyak sehat (seperti minyak zaitun), sambil membatasi atau menghilangkan daging olahan, dan menghindari makanan nabati yang telah diolah secara berlebihan.