Post Page Advertisement [Top]

space iklan

Kabar Terkini

Kecanggihan Sora: Media Sosial Buatan AI Tiba, Batas Realitas dan Fiksi di Internet Kian Kabur

majalahinspira.com - Penulis

Depok, majalahinspira.com - Dunia media sosial dan kreasi konten tengah mengalami perombakan besar menyusul peluncuran aplikasi Sora yang didukung teknologi video generative AI canggih dari OpenAI. Aplikasi revolusioner ini memungkinkan setiap pengguna untuk dengan mudah membuat dan berbagi video yang dihasilkan kecerdasan buatan yang sangat meyakinkan hanya dari perintah teks sederhana. Kemampuan ini, yang diperkuat oleh pembaruan perangkat lunak Sora 2, diklaim mampu menghasilkan konten visual dengan logika dan pemahaman yang jauh lebih baik tentang dunia nyata, bahkan mampu menyinkronkan video dengan audio, termasuk dialog dan efek suara lingkungan, dalam sekali proses. Inovasi ini menciptakan peluang kreativitas yang belum pernah terjadi sebelumnya, memungkinkan pembuatan cerita pendek, iklan, atau cuplikan berita dalam hitungan menit tanpa kebutuhan akan studio atau aktor. Namun, di balik kecanggihan ini, muncul bayang-bayang tantangan etika dan hukum yang serius, terutama terkait dengan otentisitas dan kepercayaan digital.

Inovasi ini disinyalir akan menyebabkan kaburnya batas antara realitas dan fiksi di internet. Seiring video sintetis menjadi semakin realistis dan mudah diproduksi oleh siapa pun, kemampuan untuk membedakan konten asli dari konten rekayasa AI menjadi semakin sulit. Situasi ini meningkatkan risiko penyebaran informasi yang menyesatkan (disinformation) dan video palsu (deepfake) berkualitas sangat tinggi yang dapat digunakan untuk tujuan manipulatif atau jahat. Salah satu fitur yang paling menarik perhatian sekaligus mengkhawatirkan adalah modul "Cameo", yang memungkinkan pengguna menyisipkan wajah atau suara realistis mereka, atau orang lain dengan izin, ke dalam karakter di video buatan AI. Fitur ini mempertajam masalah hak cipta dan izin pribadi, memunculkan potensi eksploitasi dan tuntutan hukum serius jika gambar atau suara seseorang digunakan tanpa persetujuan yang jelas.

Analis pasar digital memperkirakan bahwa kemudahan akses dan kecepatan produksi yang ditawarkan Sora akan mengakibatkan banjirnya konten buatan AI di platform media sosial, yang berpotensi menenggelamkan konten otentik buatan manusia. Jika platform-platform ini didominasi oleh materi yang diproduksi oleh mesin, ada kekhawatiran bahwa ekosistem media sosial akan kehilangan interaksi organik dan esensi "sosialnya", menjadi tidak lebih dari lautan konten spam atau dangkal yang hanya mengejar viralitas. 

OpenAI, sebagai pengembang teknologi, telah menyuarakan kesadaran atas penggunaan materi berhak cipta dalam pelatihan modelnya dan berupaya mencegah penyalahgunaan dengan memberlakukan aturan penyensoran ketat, melarang permintaan konten sensitif atau penggunaan gambar selebriti tanpa izin. Meskipun demikian, beban tanggung jawab kini terletak pada perusahaan teknologi, regulator, dan pengguna itu sendiri untuk beradaptasi. Diperlukan upaya serius dalam mengembangkan mekanisme deteksi konten AI yang transparan dan tangguh serta regulasi yang jelas untuk menjaga kepercayaan publik dan keamanan digital di era video yang sepenuhnya disintesis ini.

Bottom Ad [Post Page]

Sivitas

Tech

Sains

Biz

Creative

Sandbox

Fit