Post Page Advertisement [Top]

space iklan

Kabar Terkini

Produksi Massal Robot Humanoid Makin Dekat, Dunia Hadapi Era Baru Interaksi Manusia-Mesin

majalahinspira.com - Penulis


Depok, — Masa depan dengan kehadiran robot humanoid kini semakin nyata seiring pesatnya perkembangan kecerdasan buatan dan rekayasa robotik. Produksi massal robot berwujud manusia bukan lagi sekadar fiksi ilmiah, melainkan arah baru industri teknologi global.

Pada Agustus 2024, sebanyak 27 model robot humanoid diperkenalkan dalam ajang World Robot Conference di Beijing. Pemerintah Tiongkok mendorong pertumbuhan startup di sektor ini melalui kebijakan industri yang agresif, menjadikan negara tersebut sebagai salah satu pemain utama dalam perlombaan teknologi humanoid.

Meski robot telah lama digunakan di sektor industri, kemampuan mereka dalam meniru ekspresi, bahasa tubuh, dan kecerdasan sosial masih terbatas. Namun, kemajuan AI membuka peluang baru untuk menciptakan robot yang lebih menyerupai manusia, baik dari segi tampilan maupun perilaku.

Desain berbentuk manusia memungkinkan robot beradaptasi lebih baik di lingkungan manusia, seperti rumah, kantor, dan fasilitas medis. Perusahaan seperti Nvidia dan tokoh teknologi seperti Elon Musk kini bersaing dalam pengembangan robot humanoid, termasuk melalui proyek Nvidia GR00T yang bertujuan mengajarkan robot melalui demonstrasi manusia.

Laporan Goldman Sachs memperkirakan nilai pasar robot humanoid akan mencapai 38 miliar dolar AS pada 2035, sementara Citibank memproyeksikan sebanyak 648 juta unit akan hidup berdampingan dengan manusia pada 2050.

Selain untuk sektor industri dan rumah tangga, robot juga mulai dikembangkan sebagai hewan peliharaan berbasis AI. Perusahaan Jepang telah memasarkan robot dengan kemampuan emosional yang berkembang melalui interaksi harian dan membentuk ikatan dengan pemiliknya.

Kemampuan kecerdasan emosional pada robot dinilai dapat meningkatkan hubungan manusia-mesin, serta membuka peluang pemanfaatan di bidang pendidikan dan pendampingan sosial.

Namun, para ahli mengingatkan bahwa kemiripan robot dengan manusia juga menimbulkan pertanyaan etis. Jika robot mampu mengembangkan kesadaran atau perilaku menyerupai manusia, maka masyarakat perlu mempertimbangkan batasan moral dan hukum dalam penggunaannya.

Dengan semakin banyaknya robot yang berinteraksi dengan manusia, data yang dikumpulkan akan memperkaya sistem AI dan mempercepat kemampuan adaptasi robot terhadap berbagai tugas. Dunia kini berada di ambang era baru, di mana kolaborasi manusia dan mesin bukan hanya mungkin, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Bottom Ad [Post Page]

Sivitas

Tech

Sains

Biz

Creative

Sandbox

Fit