Penemuan Mekanisme Umur Panjang pada Lebah Ratu Bisa Buka Jalan Baru Melawan Penuaan
Depok, - Peneliti dari University of Illinois menemukan bahwa lebah ratu memiliki usia hidup sepuluh kali lebih panjang dibandingkan lebah pekerja, meskipun berasal dari genetik yang sama. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) ini mengungkap bahwa perbedaan usia tersebut dipengaruhi oleh faktor biologis yang kompleks, termasuk protein vitellogenin dan sinyal hormon insulin.
Vitellogenin, protein yang ditemukan dalam telur hewan ovipar dan ovovivipar, diketahui memiliki fungsi antioksidan yang kuat. Selain berperan dalam perkembangan embrio, protein ini membantu melawan radikal bebas yang menyebabkan penuaan sel. Lebah ratu menghasilkan vitellogenin dalam jumlah tinggi, yang diyakini melindungi mereka dari kerusakan oksidatif dan memperpanjang usia hidup secara signifikan.
Profesor Gene Robinson, peneliti utama dalam studi tersebut, menjelaskan bahwa biasanya organisme yang hidup lebih lama cenderung menunda reproduksi. Namun, lebah ratu justru menunjukkan pengecualian: mereka mampu bertelur hingga 2.000 butir per hari dan tetap memiliki umur panjang.
Penelitian lanjutan yang dipublikasikan dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology pada 2024 menambahkan bahwa mikrobiota usus lebah ratu juga berperan penting dalam memperpanjang usia. Ketika mikrobiota tersebut ditransplantasikan ke lebah pekerja, terjadi peningkatan signifikan dalam umur hidup mereka.
Mikrobiota lebah ratu diketahui menekan ekspresi insulin-like peptides (ILPs), yang berhubungan dengan jalur sinyal insulin dan insulin-like growth factor 1 (IGF-1). Jalur ini merupakan mekanisme metabolik yang berpengaruh terhadap penuaan dan pertumbuhan sel.
Meski transplantasi mikrobiota tidak sepenuhnya meniru sistem imun dan metabolisme lebah ratu, ekspresi jalur insulin/IGF-1 pada lebah pekerja yang menerima mikrobiota menunjukkan pola yang mirip dengan lebah ratu alami.
Temuan ini membuka peluang baru dalam memahami biologi penuaan, dengan potensi untuk mengembangkan pendekatan ilmiah yang memperlambat penurunan sel dan memperpanjang usia hidup manusia di masa depan.