Mengupas Teknologi PLTSa, Solusi Ganda Atasi Sampah dan Kebutuhan Energi
Judul: Mengupas Teknologi PLTSa, Solusi Ganda Atasi Sampah dan Kebutuhan Energi
Depok, majalahinspira.com - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) menjadi salah satu solusi teknologi yang kini didorong pemerintah untuk mengatasi masalah tumpukan sampah perkotaan yang kian menggunung, sekaligus memenuhi kebutuhan energi. Pemerintah menargetkan pembangunan fasilitas PLTSa di 30 kota besar di Indonesia, sebagai upaya transformatif dalam mengelola limbah domestik dari sekadar dibuang menjadi sumber daya bernilai ekonomi.
Secara teknis, PLTSa memanfaatkan berbagai metode canggih untuk mengubah sampah menjadi energi. Salah satu teknologi yang paling umum diterapkan adalah insinerasi mass burn. Dalam proses ini, sampah kota yang telah dikumpulkan dan disortir secara minimal akan dibakar di dalam tungku boiler khusus pada suhu sangat tinggi. Panas yang dihasilkan dari pembakaran ini digunakan untuk memanaskan air, mengubahnya menjadi uap bertekanan tinggi. Uap inilah yang kemudian dialirkan untuk memutar turbin, yang terhubung ke generator, sehingga menghasilkan listrik. Metode ini sangat efektif dalam mengurangi volume sampah hingga 90% dan memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan emisi metana dari tumpukan sampah di TPA.
Selain insinerasi, ada pula teknologi yang lebih modern, seperti gasifikasi. Proses gasifikasi tidak membakar sampah secara langsung, melainkan memanaskannya pada suhu ekstrem dalam lingkungan yang minim oksigen. Kondisi ini mengubah sampah menjadi gas sintetis, atau syngas, yang kaya akan hidrogen dan karbon monoksida. Syngas ini kemudian bisa digunakan sebagai bahan bakar yang lebih bersih untuk mesin gas atau turbin, yang pada akhirnya menghasilkan listrik. Teknologi gasifikasi seringkali dianggap lebih ramah lingkungan karena prosesnya yang lebih terkontrol dan emisi gas buang yang lebih rendah.
Di Indonesia, penerapan teknologi PLTSa dianggap krusial mengingat kondisi TPA di banyak kota besar yang sudah melebihi kapasitas. Dengan PLTSa, sampah yang biasanya hanya menumpuk dan mencemari lingkungan, dapat diolah menjadi aset berharga. Selain menghasilkan listrik, sisa abu dari proses pembakaran juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku alternatif untuk industri konstruksi, misalnya sebagai campuran semen atau bata. Dengan demikian, teknologi ini menawarkan solusi sirkular yang tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan.