Makna Tersembunyi di Balik Logo Ikonik yang Sering Kita Temui
Depok, - Logo perusahaan bukan sekadar simbol visual, melainkan representasi identitas, nilai, dan cerita di balik merek. Beberapa logo paling terkenal di dunia menyimpan makna yang tidak selalu terlihat jelas, meski sering kita temui di papan reklame, pusat perbelanjaan, hingga produk di rumah.
Logo Starbucks, misalnya, menampilkan sosok putri duyung berekor dua yang terinspirasi dari ukiran kayu Norse abad ke-16. Pemilihan ini berkaitan dengan nama perusahaan yang diambil dari karakter dalam novel laut Moby-Dick karya Herman Melville, mencerminkan tema pelayaran yang diusung para pendirinya.
Amazon menggunakan simbol panah berbentuk senyum yang menghubungkan huruf A ke Z, menandakan bahwa perusahaan tersebut menyediakan berbagai produk dari ujung ke ujung, sekaligus menyampaikan kesan ramah dan lengkap.
Logo Apple kerap dikaitkan dengan berbagai teori, mulai dari penghormatan terhadap Isaac Newton dan Alan Turing hingga simbol buah terlarang dalam kisah Adam dan Hawa. Namun, desainer Rob Janoff menjelaskan bahwa gigitan pada apel bertujuan agar orang mengenali bahwa produk Apple bukan benda logam keras yang asing di rumah, melainkan perangkat yang ramah dan menarik bagi keluarga.
Cisco mengadopsi garis vertikal dalam logonya sebagai representasi abstrak dari Jembatan Golden Gate di San Francisco. Nama perusahaan pun diambil dari kota tersebut, setelah para pendirinya melintasi jembatan dalam perjalanan mendaftarkan perusahaan pada tahun 1984.
FedEx menyisipkan elemen desain cerdas berupa panah tersembunyi di antara huruf “E” dan “x”, melambangkan arah maju dan semangat progresif perusahaan dalam layanan pengiriman.
Wikipedia menampilkan bola dunia yang belum selesai, tersusun dari potongan puzzle dengan karakter dari berbagai sistem alfabet. Logo ini mencerminkan sifat multibahasa dan jangkauan global ensiklopedia daring tersebut.
Logo Domino’s Pizza awalnya memiliki tiga titik yang mewakili tiga gerai pertama perusahaan. Rencana awalnya adalah menambah titik setiap kali membuka cabang baru, namun ide tersebut ditinggalkan seiring ekspansi besar-besaran. Hingga 2022, perusahaan telah memiliki lebih dari 19.000 gerai di seluruh dunia.
Makna di balik logo-logo ini menunjukkan bahwa desain visual bukan hanya soal estetika, tetapi juga strategi komunikasi yang menyampaikan pesan mendalam tentang asal-usul, filosofi, dan ambisi sebuah merek.