Buah-buahan Manis Tetap Sehat, Pakar: Gula Alami Berbeda dengan Gula Tambahan
Depok, majalahinspira.com - Di tengah meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap asupan gula, banyak orang mulai mempertanyakan kesehatan buah-buahan yang memiliki rasa manis. Namun, para ahli nutrisi dan pakar kesehatan sepakat bahwa buah-buahan, bahkan yang paling manis sekalipun, tetap merupakan bagian penting dari pola makan yang sehat. Kunci perbedaannya terletak pada jenis gula yang terkandung di dalamnya, yaitu gula alami, yang tidak sama dengan gula tambahan yang banyak ditemukan dalam makanan dan minuman olahan.
Buah mengandung gula alami dalam bentuk fruktosa yang dikemas bersama serat, vitamin, mineral, dan fitokimia. Serat berperan penting dalam memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan kadar gula yang drastis. Hal ini berbeda dengan gula tambahan yang tidak memiliki serat dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, yang dalam jangka panjang bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan merekomendasikan konsumsi setidaknya 400 gram buah dan sayuran setiap hari untuk memperoleh manfaat kesehatan yang optimal.
Berbagai penelitian ilmiah mendukung manfaat konsumsi buah secara rutin. Sebuah studi dari Harvard University tahun 2022 menunjukkan bahwa kelompok yang mengonsumsi lebih dari lima porsi buah dan sayuran setiap hari mengalami penurunan risiko kematian secara keseluruhan hingga 13%, penyakit kardiovaskular 12%, kanker 10%, dan penyakit pernapasan 35%. Studi lain dari Tiongkok, yang dipublikasikan di European Journal of Nutrition, menemukan bahwa orang yang makan buah lebih dari tujuh kali seminggu memiliki risiko diabetes 49% lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya.
Meskipun demikian, para ahli tetap menyarankan untuk mengonsumsi buah dalam bentuk utuh, bukan dalam bentuk jus atau buah kering yang sering kali memiliki konsentrasi gula lebih tinggi dan kehilangan sebagian besar seratnya. Mengonsumsi buah setelah makan juga bisa membantu menjaga kadar gula darah lebih stabil. Pada dasarnya, evolusi rasa buah yang kini cenderung lebih manis, seperti apel Fuji yang menjadi lebih manis akibat perubahan iklim, tidak mengurangi nilai gizinya secara signifikan. Senyawa pahit atau astringen yang mungkin berkurang justru sering kali merupakan antioksidan, namun buah tetap kaya akan vitamin C, serat, dan nutrisi lainnya. Dengan demikian, menikmati buah-buahan manis dalam porsi yang wajar adalah pilihan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh.