Post Page Advertisement [Top]

space iklan

Kabar Terkini

Bahaya di Balik Daging Hiu: Akumulasi Merkuri dan Logam Berat yang Mengintai Kesehatan

majalahinspira.com - Penulis

 

Depok, majalahinspira.com - Mengonsumsi ikan hiu mungkin terdengar eksotis bagi sebagian orang, namun di balik citarasa yang berbeda, terkandung bahaya kesehatan serius yang jarang diketahui. Para ahli kesehatan dan lingkungan secara tegas melarang konsumsi hiu, terutama karena sifat biologis mereka yang menyebabkan akumulasi zat-zat beracun, seperti merkuri dan logam berat lainnya, di dalam tubuh mereka. Bahaya ini tidak hanya mengancam kesehatan individu yang mengonsumsinya, tetapi juga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang fatal dalam jangka panjang.

Hiu adalah predator puncak di rantai makanan laut. Posisi mereka di puncak piramida makanan menjadi alasan utama mengapa tubuh mereka menyimpan konsentrasi racun yang sangat tinggi. Proses ini dikenal sebagai biomagnifikasi. Hiu memakan ikan-ikan kecil, yang juga telah memakan organisme lain yang terkontaminasi oleh merkuri. Merkuri, terutama dalam bentuk metilmerkuri yang sangat beracun, tidak dapat dikeluarkan dengan mudah dari tubuh dan akan terus menumpuk seiring dengan pertumbuhan dan usia hiu. Akibatnya, hiu yang berukuran besar dan tua memiliki kadar merkuri yang jauh lebih tinggi dibandingkan ikan-ikan lain.

Paparan metilmerkuri sangat berbahaya bagi sistem saraf manusia, terutama bagi janin dan anak-anak. Menurut penelitian, konsumsi daging hiu yang terkontaminasi dapat merusak perkembangan otak, menyebabkan cerebral palsy, gangguan pertumbuhan, dan bahkan kejang. Sementara itu, pada orang dewasa, keracunan merkuri dapat mengakibatkan masalah saraf, gangguan fungsi mental, dan kebutaan. Selain merkuri, hiu juga menumpuk logam berat lain seperti arsenik dan timbal. Arsenik dapat merusak paru-paru, ginjal, dan hati, serta meningkatkan risiko kanker, sementara timbal dapat menyebabkan keluhan ringan seperti sakit perut hingga koma dan kematian.

Sebuah penelitian ilmiah telah menemukan bahwa beberapa spesies hiu memiliki kadar arsenik dan timbal yang sangat tinggi, melampaui batas aman untuk konsumsi manusia. Semakin besar ukuran hiu, semakin tinggi pula akumulasi timbal di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari konsumsi daging hiu sama sekali. Meskipun di beberapa budaya daging hiu dianggap sebagai hidangan lezat, risiko kesehatan yang menyertai tidak sebanding dengan manfaatnya. Perlindungan diri dari paparan zat beracun ini jauh lebih penting daripada sekadar memuaskan selera.

Bottom Ad [Post Page]

Sivitas

Tech

Sains

Biz

Creative

Sandbox

Fit