8 Perusahaan Besar Bersiap IPO
Jakarta, – Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan semakin ramai pada paruh akhir 2025. Delapan perusahaan dari berbagai sektor, termasuk milik konglomerat nasional, tengah mempersiapkan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Langkah ini dinilai sebagai strategi untuk membuka nilai tersembunyi (unlock hidden value) sekaligus memperkuat ekspansi bisnis.
IPO anak usaha kerap menjadi katalis positif bagi induk perusahaan. Selain menambah modal tanpa mengurangi dana induk, pencatatan di bursa juga meningkatkan transparansi, tata kelola, dan kepercayaan investor. Namun, analis mengingatkan adanya risiko tekanan harga jika valuasi IPO dianggap kurang menarik.
Berikut daftar perusahaan yang dikabarkan segera melantai di BEI:
Proyek Emas Pani – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Anak usaha MDKA yang mengelola tambang emas Pani di Gorontalo siap IPO September 2025. Proyek ini memiliki cadangan lebih dari 7 juta ons emas dan ditargetkan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Asia Pasifik. Produksi komersial diproyeksikan mulai awal 2026.
PT Griya Idola – Grup Barito Pacific (Prajogo Pangestu) Perusahaan properti dengan lahan ±1.200 hektare di Subang dan proyek hunian di Tangerang ini menjadi bagian penting diversifikasi bisnis BRPT.
PT Super Bank Indonesia (Superbank) – Grup Emtek Bank digital yang baru beroperasi ini membalikkan rugi menjadi laba pada kuartal I-2025. IPO disebut mengincar valuasi Rp3,23–4,85 triliun.
PT Vidio Dot Com (Vidio) – Grup Emtek Layanan streaming OTT ini menargetkan delapan juta pelanggan dalam 2–3 tahun. IPO direncanakan setelah sentimen pasar membaik.
PT Summarecon Investment Property (SIP) – Summarecon Agung Bergerak di investasi properti, SIP menargetkan dana segar hingga US$200 juta. Tiga penjamin emisi telah ditunjuk.
PT BCA Digital (blu BCA) – Bank Central Asia Meski fokus saat ini pada penguatan fundamental dan inovasi produk, isu IPO terus mengemuka.
Anak Usaha PT Harum Energy Tbk (HRUM) Perusahaan energi ini dikabarkan menyiapkan IPO anak usaha, meski detail belum diungkap.
Anak Usaha Grup Jhonlin – Haji Isam Salah satu entitas bisnis milik pengusaha asal Kalimantan Selatan ini disebut masuk radar IPO, namun belum ada konfirmasi resmi.
Fenomena ini menunjukkan optimisme korporasi besar terhadap pasar modal Indonesia, meski kondisi ekonomi global masih penuh tantangan. Bagi investor, deretan IPO ini bisa menjadi peluang sekaligus ujian dalam memilih emiten dengan prospek jangka panjang yang solid.