The Fed Soroti Pasar Tenaga Kerja AS, Pemangkasan Suku Bunga di Depan Mata?
Depok, majalahinspira.com – Tiga pejabat tinggi Federal Reserve (The Fed) menyuarakan kekhawatiran terhadap kondisi pasar tenaga kerja AS, menandakan potensi penurunan suku bunga acuan pada September 2025. Hal ini dikabarkan oleh Bloomberg dan dikutip oleh Bisnis.com pada Kamis (7/8/2025)
Presiden Federal Reserve Bank of San Francisco, Mary Daly, menyatakan bahwa bank sentral kemungkinan perlu menyesuaikan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan agar tidak terjadi pelemahan lebih lanjut dalam perekrutan tenaga kerja.
Komentar tersebut menyusul pernyataan Gubernur Fed Lisa Cook di Boston, yang menyebut revisi besar pada data ketenagakerjaan tiga bulan terakhir sebagai fenomena wajar saat ekonomi menghadapi titik balik. Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, juga mengakui adanya pelambatan ekonomi yang mencerminkan penurunan permintaan di berbagai indikator .
Laporan terbaru menunjukkan jumlah penambahan lapangan kerja hanya 73.000 pada Juli (jauh di bawah ekspektasi) ditambah revisi turun hampir 260.000 pekerjaan pada Mei dan Juni. Tingkat pengangguran naik tipis ke 4,2% dari 4,1% sebelumnya .
Daly menjelaskan bahwa penyesuaian suku bunga merupakan langkah untuk menjaga keseimbangan antara risiko inflasi dan pengangguran. Ia menambahkan bahwa tarif impor mungkin memicu kenaikan harga dalam jangka pendek, namun dampaknya tidak cukup bertahan untuk mendorong kebijakan moneter ketat .
Sebelumnya, The Fed telah menahan suku bunga tetap di kisaran 4,25%–4,50% dalam pertemuan terakhir Juli, dengan rencana untuk mempertimbangkan penyesuaian di pertemuan September dan dua kali lagi sebelum akhir 2025.
Interpretasi Tambahan dari Pasar dan Analis:
-
Pelaku pasar kini memasang probabilitas pemangkasan suku bunga pada September mencapai sekitar 93%, berdasarkan data CME FedWatch.
-
Atlanta Fed President Raphael Bostic menyebut pemangkasan suku bunga terlalu dini masih belum tepat, meski pasar tenaga kerja melemah, karena inflasi dan tarif masih menjadi ancaman. Ia memperkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga pada 2025.
-
Neel Kashkari pun menyuarakan bahwa kondisi yang memburuk membuat argumen untuk pemangkasan kian kuat, mengindikasikan dukungan terhadap penyesuaian kebijakan dalam waktu dekat.
-
Namun, sejumlah pejabat Fed lainnya memilih pendekatan menunggu dengan menyatakan bahwa pasar tenaga kerja masih tergolong kuat, menunda keputusan hingga data lebih meyakinkan tersedia.