Teknologi CCU: Menangkap Emisi, Mengolah Jadi Bernilai

 

Depok, majalahinspira.com - Teknologi Carbon Capture and Utilization (CCU) mulai diterapkan di Indonesia sebagai langkah strategis untuk menekan emisi karbon sekaligus menghasilkan produk bernilai ekonomi. Teknologi ini bekerja dengan menangkap gas karbon dioksida yang biasanya dilepas ke atmosfer, kemudian mengolahnya menjadi bahan baku industri seperti soda ash dan baking soda.

Kementerian Perindustrian menunjuk Petrokimia Gresik sebagai pilot project penerapan teknologi CCU di dalam negeri. Proyek ini menggandeng mitra teknologi asal Taiwan, Uwin Resource Regeneration Inc., dan telah beroperasi dalam skala uji coba sejak beberapa minggu terakhir. Dari uji coba tersebut, emisi karbon yang ditangkap berhasil diolah menjadi produk turunan yang sebelumnya masih bergantung pada impor.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob, menyebut target dari proyek ini adalah menyerap sekitar 20 ribu ton karbon dioksida dan menghasilkan 50 ribu ton soda ash. Keberhasilan pilot project ini diharapkan bisa diperluas pada skala lebih besar dan diterapkan pada sektor industri lain seperti semen, pupuk, besi baja, hingga pulp dan kertas yang dikenal sebagai penyumbang emisi cukup tinggi.

Teknologi CCU dinilai memiliki manfaat ganda, yaitu mendukung upaya Indonesia mencapai target Net Zero Emission pada 2050 sekaligus mengurangi ketergantungan impor bahan baku industri. Meski begitu, tantangan masih ada terutama dari sisi biaya investasi yang besar dan kebutuhan teknologi lanjutan agar efisiensi bisa dimaksimalkan.

Pemerintah menilai penerapan CCU adalah langkah nyata menuju industri hijau dan berdaya saing. Jika teknologi ini berkembang luas, emisi karbon dapat ditekan signifikan dan hasil olahan karbon bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.