Film Sore: Istri dari Masa Depan Hidupkan Cinta dan Waktu
Depok, majalahinspira.com – Sore: Istri dari Masa Depan tidak sekadar remake dari serial web 2017, melainkan karya yang mengangkat kisah Sore dan Jonathan dengan kedalaman emosional dan magis yang lebih matang. Disutradarai sekaligus ditulis oleh Yandy Laurens, film ini membawa cerita tentang waktu, cinta, dan kehendak yang tidak bisa diprediksi ke layar lebar dengan romansa dan keindahan visual yang memukau.
Premis film ini memulai kisah Jonathan, seorang fotografer Indonesia yang menetap di Kroasia, yang hidupnya berubah sejak Sore—seorang perempuan misterius—mengaku sebagai istri dari masa depan. Keberadaan Sore membawanya pada perjalanan polishing kebiasaan buruk menuju gaya hidup lebih sehat, sambil membawa perenungan tentang pilihan hidup dan waktu yang terbatas.
Film ini terbagi dalam tiga babak dengan perubahan mood yang dramatis: dari segar dan romantis, mendekam di patah hati, lalu memuncak di klimaks yang mengejutkan dan memperkuat pengalaman emosional penonton. Transisi ini membuat film terasa tidak gampang ditebak, menuntun penonton melalui jungkir-balik perasaan sepanjang durasi hampir dua jam.
Chemistry antara Sheila Dara Aisha dan Dion Wiyoko menjadi pilar utama dalam menghidupkan cerita. Sheila Dara berhasil memerankan Sore sebagai sosok kuat, elegan, dan penuh misteri, menggantikan peran dalam web series dengan kualitas yang lebih matang. Sementara Dion menampilkan Jonathan dengan kesan manusiawi dan rentan, membawa penonton ikut merasakan kegundahan hati karakter tersebut.
Sinematografi oleh Dimas Bagus Triatma Yoga menjadi sorotan utama dengan mengambil lokasi indah di Kroasia, Finlandia, dan Jakarta. Visual lanskap aurora di langit malam Kroasia dan gerak kamera yang tenang namun ekspresif mampu menangkap suasana hati karakter serta memperkaya atmosfer cerita. Penataan warna hangat dan musik latar dari Sheila on 7, Barasuara, dan Adhitia Sofyan memperkuat laju emosi dalam setiap babak film.
Secara komersial, Sore: Istri dari Masa Depan mencatat hasil impresif: lebih dari satu juta penonton hanya dalam sembilan hari penayangan. Kesuksesan ini menempatkan film sebagai salah satu film Indonesia terlaris sepanjang 2025 sejauh ini.
Dengan sentuhan cerita sederhana yang dibalut keajaiban visual dan scoring musik yang emosional, film ini membawa refleksi tentang kasih sayang, pilihan hidup, dan arti waktu dalam setiap detiknya. Bagi penonton yang mengharapkan lebih dari sekadar kisah romansa biasa, film ini bahkan mampu membuka tafsir baru tentang cinta dan ruang waktu.
