Adopsi AI di Indonesia Tumbuh 47%, AWS: Pemanfaatan Masih Tahap Dasar
Depok, majalahinspira.com – Adopsi teknologi artificial intelligence (AI) di Indonesia melonjak 47% secara tahunan, namun pemanfaatannya masih dominan di tahap dasar. Riset Amazon Web Services (AWS) bersama Strand Partners dalam laporan Unlocking Indonesia’s AI Potential menemukan, dari sekitar 18 juta pelaku usaha yang telah mengadopsi AI hingga 2024, hanya sedikit yang menggunakannya secara transformatif.
Sebanyak 76% responden memanfaatkan AI untuk efisiensi operasional dan otomasi proses, sedangkan hanya 10% yang mengintegrasikan AI secara menyeluruh dalam strategi bisnis dan inovasi model usaha.
Perbedaan mencolok terlihat antara startup dan korporasi besar. Sebanyak 34% startup telah meluncurkan produk/layanan baru berbasis AI, dibanding 21% perusahaan besar. Selain itu, 52% startup telah menerapkan AI lintas fungsi bisnis, sementara hanya 22% korporasi besar yang memiliki strategi AI komprehensif.
“Startup menjadi motor utama inovasi AI karena dapat bereksperimen cepat dan responsif terhadap pasar,” kata Nick Bonstow, Direktur Strand Partners.
AWS mengingatkan risiko terjadinya “ekonomi dua tingkat”, di mana hanya perusahaan berbasis teknologi yang bertumbuh, sementara sektor tradisional tertinggal. Hambatan utama pendalaman AI adalah kekurangan talenta 57% pelaku usaha mengaku minim SDM terampil, dan hanya 21% menilai tenaga kerja mereka siap menghadapi era AI.
Sejak 2021, AWS telah menginvestasikan US$5 miliar untuk membangun Wilayah Asia Pasifik (Jakarta), menciptakan proyeksi 24.700 lapangan kerja per tahun dan kontribusi US$10,9 miliar terhadap PDB hingga 2036. AWS juga telah melatih lebih dari 1 juta orang Indonesia melalui program keterampilan cloud seperti AWS Skill Builder dan AWS re/Start.
Laporan ini merekomendasikan tiga langkah prioritas: investasi SDM berbasis industri, regulasi pro-inovasi, serta kepemimpinan pemerintah dalam penerapan AI di sektor publik.
“Tingginya angka adopsi AI adalah sinyal positif. Namun, tantangan yang dihadapi pelaku usaha harus segera direspons agar potensi ekonomi digital Indonesia bisa dioptimalkan,” tegas Anthony Amni, Country Manager AWS Indonesia.
