Depok, 29 April 2025 - Dalam dunia industri, keselamatan kerja tak bisa ditawar. Salah satu pendekatan paling krusial adalah penerapan Emergency Response Plan (ERP). Fardyanto, seorang praktisi HSE sekaligus alumni Politeknik Negeri Jakarta jurusan Teknik Mesin tahun 1999, memaparkan lima langkah utama ERP yang wajib diketahui semua pelaku industri.
Langkah pertama adalah mengidentifikasi bahaya dan penilaian risiko. “Kita harus tahu apa yang bisa membahayakan dan seberapa besar dampaknya,” ujar Fardyanto. Kedua, penakaran sumber daya manusia dan peralatan. Ini mencakup apakah SDM dan fasilitas yang ada cukup untuk menangani bencana.
Ketiga, menyiapkan prosedur tanggap darurat. Perusahaan harus memiliki instruksi jelas dan mengadakan pelatihan serta simulasi. Keempat, menentukan tugas dan tanggung jawab. “Perlu plan A, B, dan C. Semua orang harus tahu tugasnya,” tambahnya.
Kelima, penyediaan titik kumpul dan jalur evakuasi. Menurutnya, mapping evakuasi harus tersedia dan dipahami semua orang di lokasi kerja.
Selain itu, Fardyanto menambahkan pentingnya alarm darurat, rambu, kendaraan tanggap darurat, serta kontrol terhadap pergerakan pekerja saat evakuasi. Ia juga menekankan pentingnya sistem pelaporan dan kerja sama dengan pihak luar seperti pemadam kebakaran dan rumah sakit.
“ERP bukan hanya soal prosedur, tapi tentang nyawa. Jangan tunggu bencana datang baru kita bertindak,” pungkas Fardyanto.